Kamis, 20 Oktober 2011

pola pikir ( paper2)

Pola Pikir (Paper 2) by : M.Fauzi.irawan

Pola Pikir

Pola Pikir adalah Pola pikir yang pertama adalah disciplined mind (pikiran terdisiplin) atau suatu perilaku kognisi yang mencirikan disiplin ilmu, ketrampilan, atau profesi tertentu. Seorang praktisi yang menekuni dunia bisnis dan manajemen misalnya, setidaknya mesti menguasai ilmu dan ketrampilan yang solid dalam bidang tersebut. Demikian pula, semua profesional lainnya – entah arsitek, ahli komputer, perancang grafis – harus menguasai jenis-jenis pengetahuan dan ketrampilan kunci yang membuat mereka layak menjadi bagian dari profesi mereka masing-masing. Esensi dari pola pikir yang pertama ini adalah : untuk benar-benar menjadi manusia yang profesional, kita mestinya menguasai secara tuntas, komprehensif, mendalam dan terdisiplin satu bidang pengetahuan/ketrampilan tertentu.
Pola pikir yang kedua adalah : synthesizing mind (pikiran mensintesa). Atau juga pola untuk mencerap informasi dari beragam sumber, memahami, mensintesakannya, dan lalu meraciknya menjadi satu pengetahuan baru yang powerful. Kecakapan dalam melakukan sintesa ini tampaknya menjadi kian penting terutama ketika banjir informasi kian deras mengalir melalui beragam media : televisi, media cetak, dan dunia online. Dan sialnya, bongkahan informasi yang deras mengalir itu acap dipenuhi dengan informasi sampah (junk information). Tanpa kecapakan memilah dan mensintesakan beragam informasi itu, percayalah, kita bisa tergelincir dan tenggelam dalam lautan informasi. Information overload, demikian Alvin Toffler pernah menyebutnya beberapa tahun silam (lewat bukunya yang legendaris itu, The Third Wave).
Pola pikir yang ketiga adalah creating mind (pikiran mencipta). Pikiran ini menggedor kita untuk senantiasa merekahkan ide-ide baru, membentangkan pertanyaan-pertanyaan tak terduga, menghamparkan cara-cara berpikir baru, dan sekaligus memunculkan unexpected answers. Pola pikir inilah yang akan membawa kita masuk dalam wilayah-wilayah baru yang menjanjikan harapan dan peluang untuk direngkuh dan dimanfaatkan. Pola pikir inilah yang akan membuat kita mampu berpikir secara lateral (out of the box) dan bukan sekedar berpikir linear mengikuti jalur konvensional yang acap hanya akan membuat kita stagnan. Dan pola pikir inilah yang akan menemani kita untuk bergerak maju, progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan bermakna (meaningful life).
Pola pikir berikutnya adalah respectful mind (pikiran merespek). Atau sebuah pola pikir untuk menyambut perbedaan pandangan dengan sukacita, dan bukan dengan sikap saling curiga. Sebuah pola pikir yang akan membuat kita terhindar dari anarki akibat pemaksaan kepentingan. Sebuah pola pikir yang senantiasa mengajak kita untuk merayakan keragaman pandangan dan sekaligus menghadirkan empati nan teduh bagi pendapat/pikiran orang lain – meski pendapat itu mungkin berbeda dengan yang kita hadirkan.
Dan pola pikir yang terakhir atau kelima yang juga amat dibutuhkan adalah ethical mind (pikiran etis). Inilah pola pikir yang terus membujuk kita untuk berikhtiar membangun kemuliaan dan keluhuran dalam kehidupan personal dan profesional kita. Sebab pada akhirnya, bagaimana mungkin kita akan menjadi “umat terbaik di muka bumi” jika keluhuran nilai-nilai etika kita penuh dengan debu, robek dan usang?
Demikianlah, lima pola pikir yang barangkali mesti selalu kita injeksikan dalam segenap ranah kognisi kita. Sebab dengan itulah, kita lalu bisa menyimpan sepenggal asa untuk membentangkan masa depan yang indah nan tercerahkan.
Jarum jam terus berderak dan berdentang. Dan dalam laju perjalanan sejarah itu, kita semua diminta untuk bisa terus tumbuh dan berkembang. Tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang nan unggul. Berkembang menjadi manusia - manusia yang mulia nan bermartabat. Sebab pada akhirnya : bukankah kita semua diciptakan untuk “menjadi khalifah-khalifah terbaik di muka bumi”?
Pertanyaannya sekarang adalah : jikalau memang kita mesti menjadi manusia-manusia unggul nan mulia, lalu pola pikir terbaik apa yang mesti dicengkram untuk merajut masa depan yang indah nan tercerahkan? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ingin mengajak Anda semua melakukan ziarah pada lima elemen pola pikir (minds) yang diyakini merupakan modal penting untuk membangun keunggulan.
Lima pola pikir ini sendiri sejatinya digagas oleh Howard Gardner melalui salah satu bukunya yang memikat bertajuk Five Minds for the Future. Gardner sendiri merupakan pakar psikologi yang dikenal luas karena dia-lah orang yang pertama kali memperkenalkan teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Melalui serangkaian riset yang ekstensif, Gardner menyimpulkan adanya lima jenis pola pikir yang akan memiliki peran makin penting dalam perjalanan sejarah masa depan.
Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang kurang percaya diri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah:

? Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok
? Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan
? Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan dir) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri ? namun di lain pihak memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri
? Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif
? Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil
? Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri)
? Selalu menempatkan/memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu
Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangattergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain)


Pola Pikir Negatif
Pola pikir individu yang kurang percaya diri, bercirikan antara lain:
? Menekankan keharusan-keharusan pada diri sendiri (?saya harus bisa begini...saya harus bisa begitu?). Ketika gagal, individu tersebut merasa seluruh hidup dan masa depannya hancur.
? Cara berpikir totalitas dan dualisme : ?kalau saya sampai gagal, berarti saya memang jelek?
? Pesimistik yang futuristik : satu saja kegagalan kecil, individu tersebut sudah merasa tidak akan berhasil meraih cita-citanya di masa depan. Misalnya, mendapat nilai C pada salah satu mata kuliah, langsung berpikir dirinya tidak akan lulus sarjana.
? Tidak kritis dan selektif terhadap self-criticism : suka mengkritik diri sendiri dan percaya bahwa dirinya memang pantas dikritik.
? Labeling : mudah menyalahkan diri sendiri dan memberikan sebutan-sebutan negatif, seperti ?saya memang bodoh?...?saya ditakdirkan untuk jadi orang susah?, dsb....
? Sulit menerima pujian atau pun hal-hal positif dari orang lain : ketika orang memuji secara tulus, individu langsung merasa tidak enak dan menolak mentah-mentah pujiannya. Ketika diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menerima tugas atau peran yang penting, individu tersebut langsung menolak dengan alasan tidak pantas dan tidak layak untuk menerimanya.
Suka mengecilkan arti keberhasilan diri sendiri : senang mengingat dan bahkan membesar-besarkan kesalahan yang dibuat, namun mengecilkan keberhasilan yang pernah diraih. Satu kesalahan kecil, membuat individu langsung merasa menjadi orang tidak berguna.

Ciri orang yang berpikir positif (Pola pikir Positif)
? Melihat masalah sebagai tantangan
? Menikmati hidupnya
? Pikiran terbuka untuk menerima saran ?n ide
? Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas dalam benak
? Mensyukuri yang di miliki
? Tidak mendengarkan gossip yang tak menentu
? Tidak bikin ALASAN tapi langsung bikin TINDAKAN
? Menggunakan bahasa yang positif
? Menggunakan bahasa tubuh yang positif
? Peduli pada citra diri.

Karakteristik atau ciri-ciri Individu yang percaya diri
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah :
? Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang lain
? Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok
? Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain ? berani menjadi diri sendiri
? Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil)
? Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapkan bantuan orang lain)
? Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar dirinya
Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.

BE POSITIVE THINKING IN YOUR LIFE

Pernahkah anda mengalami krisis kepercayaan diri atau dalam bahasa sehari-hari "TTIDAK PEDE" dalam menghadapi suatu situasi atau persoalan? Saya yakin anda pernah dan hampir setiap orang pernah mengalami krisis kepercayaan diri dalam rentang kehidupannya, sejak masih anak-anak hingga dewasa bahkan sampai usia lanjut. hilangnya rasa pede tentu menjadi sesuatu yg sangat mengganggu,tlebih ketika dihadapkan pada tantangan atau pun situasi baru. Ada yang berkata: "kok saya tidak seperti dia,...yang selalu percaya diri...rasanya selalu saja ada yang kurang dari diri saya...saya malu menjadi diri saya!?

Berikut hal yang dapat kamu "pikirkan" tentang perbedaan orang yang percaya diri dan tidak percaya diri... tapi ingat men jangan sampai percaya dirinya berlebihan... bisa-bisa anda mencintai diri anda dengan sangat teramat berlebihan (narsisme) dampaknya ya ga begitu berat paling-paling gila.... hehe....

UNTUK MENGUBAH POLA PIKIR TERDAPAT BEBERAPA TEKNIK, DIANTARANYA :

  1. Metode NLP = Neuro Linguistic Programming;
  2. Kontemplasi = Perenungan = Muhasabah = ESQ Technique;
  3. Membangun Konsep Diri (Self Concept);
  4. Pemetaan Pikiran = Mind Mapping;
  5. Pengetahuan Hipnosis, dsb.

nlp

1. Neuro Linguistic Programming

Neuro = Syaraf Otak/Pikiran lewat panca indera (penglihatan, pendengaran, pencecap rasa, penciuman, perasa sentuhan).
Linguistic = Bahasa Pikiran.
Programming = Pemrograman (Ulang) Pikiran.
NLP adalah : Suatu Cara Untuk Menyaring berbagai pengalaman atau hal-hal yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari melalui Lima Indera.

BAHASA DAN PEMOGRAMAN PIKIRAN

Pikiran Sadar mempunyai empat fungsi utama :
  1. Mengidentifikasi informasi yang masuk, melalui panca indra, penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecap, sentuhan/perasaan;
  2. Membandingkan, dengan data base (referensi, pengalaman, dan informasi dalam pikiran bawah sadar);
  3. Menganalisis, merinci informasi menjadi komponen yang lebih kecil;
  4. Memutuskan respon atau tindakan yang akan diambil terhadap informasi yang masuk.
Bahasa Pikiran Bawah Sadar : (Sandy Mac Gregor, 2005)
  1. Pikiran bawah sadar tidak bisa membedakan imajinasi dan kenyataan.
  2. Pikiran bawah sadar hanya mengenal kata “positif”, tidak mengenal kata “negatif” seperti : tidak, jangan, dsb. Contoh : “jangan jatuh” , ganti dengan “pertahankan tetap berdiri”.
  3. Pikiran bawah sadar hanya mengenal kata sekarang atau saat ini (present tense), tidak mengenal kata besok atau lusa. Contoh : jangan katakan “besok saya akan berhenti merokok”, tapi “sekarang saya harus berhenti merokok”.
  4. Pikiran bawah sadar hanya mengenal kata “saya”,  tidak mengenal kata: kamu, kami, kita atau mereka.
  5. Pengulangan, katakanlah berulang-ulang sampai bawah sadar mengerti pesan Anda (Ingat : pembiasaan).

PIKIRAN SADAR :

  1. Menguasai 7 ± 2 bit informasi
  2. Berpikir berurutan
  3. Logis
  4. Linier
  5. Berpikir
  6. Pengalaman sekunder
  7. Sadar
  8. Gerakan sadar
  9. Masa kini
  10. Mencoba mengerti masalah
  11. Memilih/mengarahkan tujuan
  12. Disengaja
  13. Verbal
  14. Analitis
  15. Fokus terbatas
  16. Kognitif
  17. Memproses sesudah 0,5 detik

PIKIRAN BAWAH SADAR :

  1. Menguasai 2,3 juta bit informasi
  2. Simultan/bersamaan
  3. Intuitif dan menghubungkan
  4. Sibernetik/acak
  5. Merasa
  6. Pengalaman primer
  7. Tidur, mimpi, dll
  8. Gerakan tak sadar
  9. Menyimpan informasi/Memori
  10. Mengetahui solusi
  11. Membuat tujuan tercapai
  12. Otomatis
  13. Non-Verbal
  14. Sintetis
  15. Tak terbatas, dan ekspansif
  16. Eksperiensial
  17. Memproses langsung, sebelum pikiran bawah sadar menyadari
Sandy MacGregor (2005,15) mengatakan bahwa “Accelerated Learning” (Belajar Efektif/Cepat) sesunguhnya juga berlangsung dalam konsep NLP, yaitu dengan menyederhanakan/memfo-kuskan “pancaindra” menjadi “tigaindra” yang dominan yaitu VAK : Visual= penglihatan , Auditori=pendengaran, dan inestetik=gerak,
Dengan demikian kita juga bisa memanfaatkan teknik NLP untuk meningkatan proses belajar dan hasil belajar

14 Asumsi Dasar N L P

Dalam Membentuk Pola Sudut Pandang seseorang:
  1. Menghormati cara orang lain membentuk dunianya
  2. Peta bukanlah wilayah
  3. Selalu ada maksud baik dari tiap tingkah laku
  4. Orang-orang melakukan hal yang terbaik sebatas sumber-sumber yang diketahui
  5. Tidak ada orang yang kaku, hanya komunikator yang kurang fleksibel
  6. Makna komunikasi adalah respon yang anda peroleh
  7. Seseorang dengan fleksibilitas akan mampu mengontrol dirinya
  8. Tak ada kegagalan, hanya umpan balik yang kurang tepat
  9. Setiap pengalaman memiliki struktur sendiri
  10. Manusia mempunyai dua tingkatann komunikasi : sadar dan bawah sadar
  11. Semua orang punya sumber-sumber yang cukup guna merubah diri kearah lebih positip. Sumber-sumber tsb berasal dari pengalaman masa lalu individu.
  12. Tubuh dan pikiran saling mempengaruhi
  13. Jika sesuatu mungkin bagi seseorang maka hal itu juga mungkin bagi yang lain
  14. Saya bertanggung jawab tentang pemikiran saya, Oleh karena itu saya bertanggung jawab akan hasil yang saya peroleh.

2. Kontemplasi

(Perenungan = Muhasabah = ESQ Technique)
  • Mengenali tujuan (konsep diri manusia)
  • Melakukan kontemplasi
  • Mengevaluasi diri
  • Mengenali sifat baik dan buruk diri
  • Bersihkan hati (qolbu)
  • Buang sifat negatif
  • Komitmen pada sifat positip
  • Terus menerus melakukan perbaikan

Prinsip Kerja Berbasis Suara Hati

  • Berdoa saat Memulai kerja
  • Bersyukur atas segala ni’mat
  • Berfikir Positif Terhadap Allah dan terhadap sesama
  • Bekerja dunia berbasis akhirat
  • Bekerja Optimal sebelum menuntut hak
  • Konsisten dalam komitmen
  • Belajar & Terus Belajar

Proses Penjernihan Suara Hati

  • Siapkan diri dengan rileks (gelombang alpha).
  • Berdoalah, mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Lakukan Kontemplasi (Perenungan/Muhasabah) :

- Evaluasi diri sejak kecil hingga saat ini.

- Kenang orang-orang yang telah berjasa dalam hidup Anda
- Temukan kesalahan/kekurangan diri
- Berjanji untuk tidak mengulangi
- Mohon ampun pada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Perbaiki kesalahan kepada orang lain dengan minta maaf.
• Perbaiki dan tingkatkan kemampuan diri (dengan memperbaiki sikap perilaku dan meningkatkan kemampuan dan prestasi) .
  • Lakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Proses penjernihan hati ini dapat dilakukan setiap saat/setiap hari.
Lakukan muhasabah/perenungan diri Anda di tempat yang mendukung, misalnya tempat yang sunyi/tenang dan gelap. Galilah rekaman bawah sadar Anda dan tuliskan di kolom berikut ini!
No Jenis rekaman bawah sadar Pola pikir Negatif Pola pikir Positif
1 Kecewa karena gagal putus asa terus berusaha
2 ………………………………… ……………………….. ……………………….
3 ………………………………… ……………………….. ……………………….
4 ………………………………… ……………………….. ……………………….
5 ………………………………… ……………………….. ……………………….

3. KONSEP DIRI (SELF CONCEPT)

Semua persepsi kita terhadap aspek diri kita yang meliputi aspek fisik, aspek sosial, dan aspek psikologis, yang terbentuk karena pengalaman masa lalu kita dan interaksi kita dengan orang lain.
HAL-HALYANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI (bagimana kita memandang seluruh aspek diri)
  1. CITA-CITA DIRI (keinginan untuk mencapai sesuatu)
  2. CITRA DIRI (gambaran diri yang diyakini benar)
  3. HARGA DIRI (seberapa besar menilai/menghargai diri)

BAGAIMANA ANDA AKAN

MEMBENTUK KONSEP DIRI

  • Sangat ditentukan oleh sikap diri Anda sendiri. Sikap adalah kebiasaan berpikir dan oleh karenanya dapat dibentuk dan dipelajari.
  • Sikap yang baik harus terus menerus dipupuk dan dikembangkan dari waktu ke waktu dengan cara mengubah cara berpikir Anda yang lama, menjadi cara berpikir yang baru dalam memandang semua hal.
Konsep Diri PNS : PANCA PRASETYA KORPRI
Kami anggota Korps Pegawai Republik Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, adalah insan yang :
  1. Setia dan taat kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
  2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara;
  3. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan;
  4. Berusaha memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia;
  5. Berjuang menegakkan kejujuran dan keadilan, serta me ningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.

Indikator Konsep Diri PNS

  • Bekerja sebagai ibadah
  • Budaya kerja efektif
  • Menghindari sikap tidak terpuji
  • Pelayan dan pengayom masyarakat
  • Sesuai aturan yang berlaku
  • Selalu meningkatkan kompetensi dengan belajar terus menerus
  • Tidak rentan terhadap perubahan
  • Terbuka dan realistis
  • Dalam bekerja mampu berpikir serba sistem
  • Bekerja profesional

Pergeseran Pola Pikir

  1. Bekerja utk uang Bekerja untuk ibadah
  2. Berpikir linier Berpikir sistem
  3. Berpikir bagian Berpikir menyeluruh
  4. Berpikir objek Berpikir hubungan
  5. Berpikir hierarkhi Berpikir jaringan
  6. Berpikir struktur Berpikir proses
  7. Pola pikir negatif Pola pikir positip

TIPS : PENGEMBANGAN POLA PIKIR

  • menentukan tujuan pengembangan diri secara jelas
  • mengenali potensi pola pikir diri, (pola pikir yang mendukung / pola pikir yang menghambat)
  • mengidentifikasi virus internal dan eksternal yang menghambat pengembangan diri.
  • berani mencoba / mengambil risiko.
  • mencari feedback secara terus-menerus.
  • belajar dari pengalaman.
  • melaksanakan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan.
Latihan Pergeseran Pola Pikir
No Contoh Kasus Klasifikasi berpikir
1 ………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
…………………………. 1. Respons awal :
1. Langkah2 :
1. Solusi
2 ………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
…………………………. ………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….
………………………….

4. Mind Map (PEMETAAN PIKIRAN)

Adalah metode untuk membuat catatan untuk berpikir. Peta pikiran juga digunakan untuk memecahkan masalah, untuk mengingat (menghapal) dan melakukan sesuatu pada saat kita sedang berpikir atau sewaktu pikiran memasuki otak kita.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MIND MAP :

  1. Tulislah masalah yang akan Anda pecahkan dalam bentuk lingkaran atau pohon, di bagian tengah kertas.
  2. Buatlah cabang-cabang atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut.
  3. Buatlah ranting-ranting yang mempengaruhi atau berhubungan dengan cabang-cabang tersebut.

MANFAAT MIND MAP :

  1. Topik atau cabang masalah ungkapkan dalam bentuk gambar dan diberi warna menarik, demikian pula untuk sub topik atau rantingnya.
  2. Mengapa gambar ? Karena nilai “sebuah gambar adalah lebih dari seribu kata-kata”.
  3. Gambar adalah produk sisi otak kanan yang kreatif, rincian detailnya dibuat oleh sisi otak kiri yang logis analitis. Efektifitas mengingat gambar adalah 80 % (Sandy McGregor, 2005).
  4. Manfatkan peta pikiran dengan cara menempelnya di dinding, bila banyak di tempel di buku. Lihat-lihatlah secara berkala.

5. Hipnosis

  1. Hipnosis adalah adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.
  2. Hipnosis adalah eksplorasi alam bawah sadar.
  3. Hipnosis adalah kondisi bawah sadar yang meningkat.

Jenis Hipnosis :

  1. Stage Hypnosis (hipnosis panggung);
  2. Clinical Hypnosis atau Hypnotherapy;
  3. Anodyne Awareness (untuk mengurangi rasa sakit dan kecemasan);
  4. Forensic Hypnosis (untuk investigasi);
  5. Metaphysical Hypnosis (membangun kondisi rileks sangat dalam atau somnambolisme), bila diukur dengan EEG menunjukkan frekuensi gelombang otak sangat rendah.

Mitos dan pandangan yang salah :

  1. Hipnosis adalah penguasaan pikiran (karena hakekat hipnosis adalah self-hypnosis).
  2. Hipnosis merupakan praktik supranatural.
  3. Hipnosis sama dengan tidur.
  4. Hipnosis dapat digunakan untuk mengubah kepribadian.
  5. Hipnosis mengakibatkan lupa ingatan, gendam dsb.
Sumber : http://www.rosyid.info/2009/02/teknik-mengubah-pola-pikir-mindset.html
Entradas más recientes : KUMPULAN TIPS-TIPS MOTIVASI MARIO TEGUH
Entradas más antiguas : Menuju Birokrasi yang Humanis
ORANG sukses punya pola pikir yang berbeda dengan pola pikir kebanyakan orang yang tidak sukses. Apa saja?

AJ Hendro Sugianto dalam buku ”Banyak Cara Menjadi Kaya” menyimpulkan empat pola pikir orang sukses, yaitu:

Sukses tidak ditentukan oleh nasib

Nasib seseorang sangat dipengaruhi oleh semua tindakan yang dilakukannya. Tentu saja tindakan-tindakan itu dimotori oleh pola pikirnya. Menjadi orang sukses dan kaya atau menjadi orang gagal dan miskin bukanlah karena nasib, melainkan karena pola pikir dan tindakannya yang berakibat pada keadaan sekarang. Untuk menjadi sukses dan kaya, orang harus berkemauan keras dan berusaha secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mencapai sukses yang besar, Anda harus meniru cara berpikir  dan cara kerja orang sukses, yaitu mulai dengan sukses-sukses kecil setiap waktu dan dilandasi banyak kemampuan yang akan mempermudah jalan menunju sukses dan kaya.

Sukses adalah suatu kebiasaan

Orang sukses menjadi sukses sebagai suatu kebiasaan yang harus dijalani. Baginya, sukses bukanlah suatu destinasi (tujuan akhir), melainkan suatu proses perjalanan. Setiap keputusan dan tindakan jitu yang Anda lakukan sudah merupakan sukses. Dalam perjalanan hidup sehari-hari, Anda akan banyak mendapatkan sukses-sukses yang terkumpul menjadi sukses besar. Sukses besar tidak dihasilkan hanya dari satu keputusan dan satu tindakan saja, melainkan merupakan akumulasi dari setiap sukses yang Anda peroleh sehari-hari. Dengan demikian, sukses adalah suatu kebiasaaan positif di dalam hidup seseorang.

Kegagalan adalah bagian dari sukses

Orang sukses memandang kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari kesuksesan, sehingga tidak seharusnya membuatnya jera dan menghalangi peluang sukses di masa yang akan datang. Kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda. Justru dengan suatu kegagalan yang dialaminya ia akan bertambah pengalaman, aman, dan bertambah matang. Ia bertambah gigih dan berhasil. Sebaliknya, orang gagal akan memadang pengalaman gagalnya sebagai suatu trauma yang membuatbnya jera dan takut untuk memulai lagi.
 
Orang sukses selalu berorentasi kepada solusi

Dalam hidup, orang yang tidak akan pernah lepas dari masalah. Orang sukses meyakini bahwa di bakluik suatu nmasalah pasti ada peluang dan solusinya. Pola pikir seperti inilah yang membuatnya tahan uji dan tak mudah menyetah. Sebalinya, otang gagal akan mendang adanya masalah di setiap solusi yang dibuat. Akibatnya, ia cenderung pesimistis dalam menanggapi setiap peluang,. Ia lebih memilih status quo yang dirasa paling aman baginya. Orang gagal biasanya takut nmebcobva. Baginya lebih baik berdiam diri daripada mencoba dan gagal.
(





Tidak ada komentar:

Posting Komentar