Jumat, 08 Juni 2012

Penderitaan Manusia (opini)


PENDERITAAN MANUSIA (OPINI)
A.PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan sepertinya tidak pernah berhenti menghampiri Indonesia. Berbagai peristiwa menghampiri dan membuat banyak orang harus menderita, harus menangis karena ditingalkan orang-orang yang dikasihi, kedinginan karena rumahnya terhempas badai tsunami, kepanasan karena tidak memiliki rumah untuk berteduh sudah ambruk terkena gempa, sehingga penderitaan yang panjang harus dialami dan dirasakan. Sepertinya penderitaan tidak pernah bosan menjumpai manusia. Ia akan ada dan terus hadir dalam kehidupan manusia.

Manusia sering mengalami kedua hal ini. Takut dengan penderitaan tetapi sering dia harus menerima penderitaan ini tanpa kekuatan. Manusia tidak dapat dan tidak mampu mengatur dirinya dengan pasti. Semua manusia memiliki keterbatasan berpikir, ketidak-sempurnaan diri, ketdak-berdayaan kekuatan, dll. Dalam keadaan ini, Pemazmur mau mengingatkan kita, bahwa semua yang dialami manusia sekarang, Pemazmur juga mengalaminya, bahwa semua ini terjadi karena keberdosaan sehingga Allah jauh daripadanya. Pemazmur ingin bertobat kepada Allah, karena pelanggaran dan perbuatannya yang jauh dari pada Tuhan. Keberdosaannya digambarkan Pemazmur dengan keadaan fisiknya yang lemah (ayat 4-11), dimusuhi oleh teman-temannya (ayat 20-21). Tetapi di tengah kepedihan dan penderitaan Pemazmur katakan : “Sebab kepadaMu, ya Tuhan aku berharap” (ayat 16). Hanya Tuhan satu-satunya jawaban dari penderitaan Pemazmur, Tuhan yang menolong dia.

Mungkin pada saat ini kita juga dalam penderitaan, yang kita sendiri tidak dapat lari dan melepaskan diri. Pemazmur ingatkan, bahwa Allah tetap menjadi harapan, penolong kita. Dialah Allah yang menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Ketika banyak jalan ditawarkan dunia ini, hanya Allah yang menawarkan pengharapan dan keselamatan. Jangan salah langkah untuk memutuskan perkara kehidupan kita. Hanya Allah yang membantu, mengangkat, memulihkan hubungan yang rusak, memberikan sukacita dan damai sejahtera, sehingga seluruh keberadaan kita dapat mengatakan “Sebab kepadaMu ya Tuhan aku berharap.

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan darinya.

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain, ayat 40 surat Al Ankahut menya­takan :
"masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku, percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. 
Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
C. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya

usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya
 GEJALA PERMULAAN BAGI SESEORANG YANG MENGALAMI KEKALUTAN MENTAL ADALAH:

1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah


TAHAP-TAHAP GANGGUAN KEJIWAAN ADALAH:

Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) atau bersangkutan mengalami gangguan.

SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KEKALUTAN MENTAL:

1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

PROSES KEKALUTAN MENTAL YANG DIALAMI SESEORANG MENDORONGNYA KEARAH POSITIF DAN NEGATIVE: 
>> Positif; 
trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, rajin beribadah ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya

>>Negatif;
trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. 

BENTUK FRUSTASI ANTARA LAIN :

Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
Autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

PENDERITAAN KEKALUTAN MENTAL BANYAK TERDAPAT DALAM LINGKUNGAN SEPERTI :
1. Kota – kota besar
2. Anak-anak usia muda 
3. Wanita 
4. Orang yang tidak beragama
5. Orang yang terlalu mengejar materi


D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN 
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan.



E. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain. berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud suoaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.




F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA 
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut: a) Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan sekitarnya. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. b) Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan.





G. PENGARUH PENDERITAAN

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
H. PENDAPAT
Menurut saya penderitaan manusia selalu terjadi dimana saja dan kapan saja
Tau ga di bumi ini banyak manusia yang menderita contohnya para  pengemis mereka kurang derita apa mereka ngemis untuk mereka makan.. apa kalian tau mereka ngemis dapat  berapa tak sepeser pun kadang cuman 5000 1 hari itu pun cuman sekali makan saja.. Makanya kita semua banyak derita saling lah berbagi terhadap sesaama manusia..
1 lagi derita tidak mendapatkan pekerjaan banyak yang ngangur kenapa mereka ga berusaha contoh buat usaha wirausaha kalau kita tidak di terima perkerjaan kita butuh semangat kalau masalah modal ya kita bisa pinjam ke koperasi beres kan hidup ini banyak masalah dan derita maka santai saja pasti semua banyak  jalanya kok J..

Suatu Hakim Keadilan (OPINI)


A.    PENGERTIAN KEADILAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang[1].
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka sebaliknya kita wajib mempertahankan hak hidup denganbekerja keras tanpa merugikan orang lai. Halm ini disebabkan olerh karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita pun mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mempertahankan hak hidupmereka sendiri.jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbanganatau keharmonisan antara menuntut hak, dan menjalankan kewajiban[2].
Dalam bukunya M. Munandar sulaiman, menyatakan pengertian keadilan menurut beberapa teori antara lain :

1.      Menurut Aristoteles:

Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit., kedua ujung tersebut menyangkut 2 orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah di tetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama.
2.      Menurut Plato:
Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga akan dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. 
3.      Menurut Socrates:
Keadilan diproyeksikan pada pemerintahan. Keadilantercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
4.      Menurut Kong hu cu:
Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak dan ayah sebagai ayah. Kemudian raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu.
5.      Menurut pendapat umum:
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban.
B.     KEADILAN SOSIAL
 Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.” Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan social dalam bidang ekonomi adalah dapat mencapai kemakmuran yang merata. Langkah-langkah menuju kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci:
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan:
“sila keadilan social mengandung prinsip bahwa setiap orang Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hokum, politik, ekonomi dan kebudayaan.”

Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila (ekaprasetia pancakarsa) sicantumkan ketentuan sebagai berikut:
“dengan sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia.”

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni:
1)      perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Sikap adil terhadap sesama. rnenjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3) sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4) sikap suka bekerja keras
5) sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama
C. Pemulihan Nama Baik
Pemulihan nama baik berarti mengembalikan nama baik seseorang yang semula dinilai tidak baik. Dalam pemerintahan dikenal rehabilitasi martabat, yaitu pemulihan martabat dalam nama baik, disertai atau tidak disertai ganti rugi. Disinilah manusia mempunyai letak kelebihan dari pada makluk yang lain yaitu memiliki nama yang biasa baik, tetapi juga bis tidak baik, sehingga martabatnya sebagai makhluk tertinggi dapat ditentukan. Tinggi atau rendah.
Dalam pemerintahan seseorang ingin mengembalikan nama baik melalui beberapa proses yaitu harus memperoleh rehabilitasi, grasi, amnesty, dan abolish. Pada kehidupan selanjutnya tergantung pada orang itu sendiri, bagaimna ia dapat menyesuaikan dirinya dengan kehidupan masyarakat.
Pengambialn nama baik seseorang tidak hanya cukup secara yuridis-formal, tetapi juga perlu diikuti dengan situasi yang sifatnya etis-sosial yaitu bahwa seseorang yang memperoleh pengambilan nama baik perlu kembali memperoleh tempat yang layak dan perlu memperoleh perlakuan yang sewajarnya dalam masyarakat. Sebenarnya nama baik merupakan tujuan utama orang hidup, sehinga seseorang berusaha menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Yang pada hakikatnya sesuai dengan kodrat manusia.
D.  BERBAGAI MACAM KEADILAAN
1.Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang
selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud
dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.

2. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.

3. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

E.KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya
apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan haruis sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan. 

Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83). Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.
F. KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.


G. PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh, A memberikan makanan kepada B. Di lain kesempatan B memberikan minuman kepada A. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan serupa, dan inl merupakan pemba]asan.

Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang. yaitu siksaan di neraka.

H. Pendapat
Emng di dunia ini kita butuh keadilan sesuatu yang bukan milik kita di ambil sama orang lain. Namun kita harus ambil wewenang kita supaya keadilan itu tidak di ambil orang lain ..
Itu menurut pendapat saya..

Kamis, 07 Juni 2012

Berbagai macam keindahan (Opini)


Berbagai macam keindahan (Opini)
Pendahuluan

Keindahan adalah suatu karateristik atau  Sifat Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya.. Kita bisa merasakan keindahan tersebut dari alam ... manusia dll..  jadi banyak yang kita rasakan dalam keindahan tersebut .. keindahan itu seperti kita keindahan kasih sayang .. keindahan berbagi .. keindahan memberi.. keindahan peduli pokoknya keindahan itu sangat natural . . Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang.
Kata   keindahan   berasal   dari  kata  indah  yang   artinya
bagus,  cantik,  elok,   molek,
dan  sebagainya.
Keindahan   adalah  suatu   konsep  abstrak   yang  tidak  dapat  dinikmati   karena  tidak  jelas..


A. Hakekat Keindahan
Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

B. Keserasian
 Keserasian  berasal  dari  kata   serasi  dan  dari kata  rasi, artinya
 cocok,   kena  benar,  dan  sesuai  benar 
.
 Kata  cocok,  kena  dan   sesuai  itu   mengandung   unsur 
 perpaduan,  pertentangan,  ukuran  dan  seimbang


C. Teori Perimbangan

Teori   perimbangan   tentang  keindahan  dari  bangsa Yunani  Kuno   dahulu  dipahami  pula  dalam  arti yang  lebih  terbatas yakni  secara  kualitatif  yang diungkapkan  dengan angka-angka.

Teori  perimbangan  berlaku  dari abad ke-5 SMsampai abad ke-
17
Masehi selama 22 abad.

Teori  tersebut  runtuh karena desakan dari filsafatempirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.
Bagi mereka keindahan hanyalah
kesan yang  subjektif sifatnya.

 Para  seniman romantik   umumnya  berpendapat  bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan,  yakni tersusun dari
Daya  hidup,penggambaran,  pelimpahan dan pengungkapan perasaan.

Keindahan dibagi dalam tiga seri yaitu seperti yang dibawah ini:

.
1.       Konsep Keindahan
Indah merupakan konsep konkret hasil tanggapan terhadap suatu objek. Indah dalam bahasa yunani disebut aesthesis, diserap kedalam bahasa Indonesia disebut estetis, artinya sifat indah, yaitu nilai kualitas dari suatu objek. Sedangkan keindahan sendiri akan mempunyai makna yang abstrak jika tidak dihubungkan dengan suatu objek atau bentuk.

2.      Estetis dan Estetika
Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat estetis suatu objek. Objek telah estetika meliputi;
-          Rasa keindahan (Sense of Beauty)
-          Sifat keindahan (Nature of Beauty)
-          Norma keindahan (Norms of Beauty)
-          Cara menanggapi keindahan (Way of Sensing Beauty)
-          Cara memperbandingkannya (Way of Comparing Beauty)
3.      Sifat Keindahan
Sifat keindahan bersumber dari unsur rasa yang ada dalam diri manusia, yang memberi pertimbangan bahwa keindahan adalah kebaikan dan dibenarkan oleh akal.
Sifat-sifat keindahan antara lain 1) Baik, 2) Asli, 3) Abadi, 4) Wajar,        5) Nikmat, 6) Biasa, 7) Relatif.

D.  Keindahan Dan Kebudayaan
1.      Hubungan dengan Kebudayaan
Dalam hal keindahan, terdapat hubungan antara estetis dan kebudayaan. Estetis adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur budaya, sedangkan kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia, baik yang berupa sikap dan perilaku maupun yang berupa karya cipta.
2.      Keindahan dalam Kebudayaan
Apabila dalam diri manusia sudah terbiasa berkembang rasa keindahan, setiap wujud penampilannya selalu menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan tidak membosankan orang lain. Dalam kebudayaan terdapat keindahan yang senantiasa dipelihara kelestarian dan kelangsungannya, misalnya kehalusan tutur bahasa kerapian cara berpakaian, dan kemegahan prasasti-prasasti peninggalan nenk moyang dan lain sebagainya. Maka manusia harus benar-benar menjaga kelestarian keindahan, karena keindahan menentukan kelestarian dan kelangsungan suatu kebudayaan.


3.      Keindahan dan Karya Cipta
a.      Kontemplasi dan Ekstasi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah, dalam konteksnya dengan keindahan kontemplasi merupakan perenungan, pemikiran dan penatapan tentang sesuatu yang indah dan ini cara mengisi waktu yang menyenangkan. Dan ekstasi adalah kegembiraan luar biasa mengenai sesuatu, dalam konteksnya dengan keindahan ekstasi adalah perasaan gembira dan senang melihat atau mengalami sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan objek luar diri manusia, akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila dihubungkan dengan kreativitas, kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan sesuatu yang indah, sedangkan ekstasi merupakan faktor pendorong untuk merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
b.      Keindahan, keserasian, kehalusan
Dalam keindahan tercermin unsur keserasian dan kehalusan. Keserasian adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Sedangkan kehalusan adalah kemampuan menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata, ataupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian, dan menggembirakan akan orang lain. Dari kedua faktor tersebut, maka akan timbullah keindahan yang dimaksud.
c.       Kreativitas dan daya cipta
Keindahan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat kodrati, karenanya manusia selalu berusaha untuk menciptakan keindahan. Untuk memnuhi keindahan tersebut maka manusia berkreasi dan berkreativitas untuk menciptakan dan menghasilkan karya cipta. Karya cipta didasari dan dipengaruhi dari pengalaman ataupun kenyataan yang telah direnungkan, ditimbang, dinilai, sehingga menghasilkan suatu karya yang indah, yang bisa dinikmati oleh orang lain.


E. Khayalan
George Steiner pernah sekali menyatakan bahwa fantasi kita adalah benteng terakhir profesi kita, sekalipun tak bisa dielakkan bahwa kemampuan setiap orang untuk berfantasi itu terbatas serta terbentuk (terpengaruhi) pula oleh kebudayaannya, namun dalam berfantasi relatif seseorang lebih bebas.
Dunia khayal adalah dunia kedua kita, ia pun nyata atau signifikan baik secara personal maupun secara sosial. Sigmund Freud mencoba menjelaskan perlunya khayalan ini sebagai pengganti dari hal-hal yang tidak tercapai dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Bertrand Russel, khayalan sebagai dunia tersendiri. Memiliki hukum-hukum tersendiri yang disebut sebagai hukum-hukum mental.
Khayalan menjadi sumber kreativitas anak-anak dilatih untuk berkhayal, sebab kemampuan berkhayal ini diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan mereka nanti. Baik sebagai dokter, maupun sebagai supir.
Martin Scenerer mengembangkan “ilmu jiwa pengenalan” ia berpendapat bahwa aktivitas kejiwaan manusia itu sungguh-sungguh tergantung pada persepsi yang dimaksud persepsi di sini adalah pemberian arti dari sensasi-sensasi (kelompok rangsangan), persepsi yang salah akan menimbulkan pengertian yang salah.
Ada pula kesalahan persepsi yang lain, yaitu yang biasa kita sebut sebagai halusinasi, yakni suatu aktivitas khayalan yang disebabkan oleh suatu rangsangan namun sama sekali tidk membentuk pengertian yang persis dari rangsangan tersebut. Misalnya pada waktu melihat pakaian bergerak dimalam hari dan kita pikir itu setan dan sering kali ini membawa menuju kepada pengertian yang keliru tentang khayalan seolah-olah khayalan merupakan kekeliruan tanggapan
Pendapat .

Menurut saya berbagai macam keindahan yang dikasih oleh allah swt sangat indah dan patut kita syukuri karena apa kita bisa melihat  suatu anugerah di mata  ini dan sengat bahagia rasanya keindahan tak akan pernah lepas contoh keindahan dunia.. keindahan laut .. keindahan gunung .. keindahan alam.. dll
Patut kita syukuri indahnya seluruh kuasa mu ya tuhan J

Rabu, 06 Juni 2012

Manusia dan Tanggung Jawab (Reportase)



Tanggung Jawabku Hari Ini Esok Dan Seterusnya


Tanggung jawab mungkin bisa diartikan sebagai konsekuensi yang harus diterima atau dijalankan terhadap apa yang sudah dilakukan atau dijalani.  Kita sering mendengar kata “lepas tanggungjawab” artinya tidak mau mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan (lempar batu sembunyi tangan).  Ada tihal penting yang harus dipahami dan dijalankan oleh seorang siswa atau pelajar berkenaan dengan tanggung jawab.

saya memiliki teman dia beranama yuni seorang siswi kelas 3 dari smk taruna andhiga, saya sebagai mahasiswa merasa malu dan harus banyak belajar dari dia. dia memiliki tanggung jawab sangat besar kepada orang tuanya.

Dia bernama yuni handayani.
Lahir 3 juni 1994
Anak ke 3 dari 3 bersaudara
Tanggung jawab kepada orang tua
-membahagiakan orang tua
-membantu orang tua
-membuat mereka bangga atas prestasi yang kita dapatkan
-belajar dengan sungguh – sungguh

Dia menceritakan bahwa sejak tahun 1994 ibu saya yang bernama atikah di fonis oleh dokter mengidap penyakit gagal ginjal beliau pernah dirawat selama 4 minggu di rumah sakit pmi bogor tanggung jawab dia belajar sungguh –sungguh.. dan menjaga dan merawat mama saya yang sedang sakit. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tugas dan tanggung jawab saya membantu orang tua seperti mencuci , membersihkan rumah dan lain –lain..
Setiap  1 minggu 2 kali ibu saya harus melaksanakan cuci darah untuk memulihkan kondisi beliau dan tanggung jawab saya pun mengantar ibu saya harus bisa membagi waktu antara kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai siswi dan menjaga atau merawat ibu saya yang sedang sakit..



Menurut dokter mama saya harus rutin cuci darah setiap 1 minggu 2 kali seumur hidup, tetapi ada kemungkinan kecil mama saya bisa sembuh bila rutin menjalankan cuci darah dan saya yakin setiap penyakit pasti ada obatnnya dan bisa sembuh. Tidak Cuma di medis saja mama saya melakukan pengobatan tetapi di pengobatan tradisional juga sudah dilaksanakan. Tetapi saya yakin allah swt. Dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk penyakit mama saya.. berdoa dan berikhtiar sudah dilakukan kita sebagai manusia hanya bisa pasrah dan tawakal.

Setelah mendengar cerita dia saya terharu.
Dia sangat sayang kepada mamanya.dan hampir semua waktunya habis tersisa habis tak tersisa inilah contoh anak teladan patut kita contoh.. Dan sangat bertanggung jawab sekali menjaga mamanya..
Bagi saya jawaban itu sangat berarti, jawaban yang bisa membuat saya berfikir akan hidup penuh pengorbanan..
Nasihat dari beliau
Setiap orang mempunyai kewajiban dan tanggung jawab.. masing –masing dan semoga saya tetap bisa menjaga dan melakukan kewajiban dan tanggung jawab saya dan hanya satu kata untuk ibu.. aku sayang ibu..
Terimakasih kepada yuni handayani.. berkat anda saya mengerti arti pengorbanan sesungguhnya ... hidup itu butuh kerja keras dan pengorbanan maka jangan pantang menyerah .. semangat ..


Tanggung jawab mungkin bisa diartikan sebagai konsekuensi yang harus diterima atau dijalankan terhadap apa yang sudah dilakukan atau dijalani.  Kita sering mendengar kata “lepas tanggungjawab” artinya tidak mau mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan (lempar batu sembunyi tangan).  Ada tihal penting yang harus dipahami dan dijalankan oleh seorang siswa atau pelajar berkenaan dengan tanggung jawab.

saya memiliki teman dia beranama yuni seorang siswi kelas 3 dari smk taruna andhiga, saya sebagai mahasiswa merasa malu dan harus banyak belajar dari dia. dia memiliki tanggung jawab sangat besar kepada orang tuanya.

Dia bernama yuni handayani.
Lahir 3 juni 1994
Anak ke 3 dari 3 bersaudara
Tanggung jawab kepada orang tua
-membahagiakan orang tua
-membantu orang tua
-membuat mereka bangga atas prestasi yang kita dapatkan
-belajar dengan sungguh – sungguh

Dia menceritakan bahwa sejak tahun 1994 ibu saya yang bernama atikah di fonis oleh dokter mengidap penyakit gagal ginjal beliau pernah dirawat selama 4 minggu di rumah sakit pmi bogor tanggung jawab dia belajar sungguh –sungguh.. dan menjaga dan merawat mama saya yang sedang sakit. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah tugas dan tanggung jawab saya membantu orang tua seperti mencuci , membersihkan rumah dan lain –lain..
Setiap  1 minggu 2 kali ibu saya harus melaksanakan cuci darah untuk memulihkan kondisi beliau dan tanggung jawab saya pun mengantar ibu saya harus bisa membagi waktu antara kewajiban dan tanggung jawab saya sebagai siswi dan menjaga atau merawat ibu saya yang sedang sakit..



Menurut dokter mama saya harus rutin cuci darah setiap 1 minggu 2 kali seumur hidup, tetapi ada kemungkinan kecil mama saya bisa sembuh bila rutin menjalankan cuci darah dan saya yakin setiap penyakit pasti ada obatnnya dan bisa sembuh. Tidak Cuma di medis saja mama saya melakukan pengobatan tetapi di pengobatan tradisional juga sudah dilaksanakan. Tetapi saya yakin allah swt. Dapat menyembuhkan segala macam penyakit termasuk penyakit mama saya.. berdoa dan berikhtiar sudah dilakukan kita sebagai manusia hanya bisa pasrah dan tawakal.

Setelah mendengar cerita dia saya terharu.
Dia sangat sayang kepada mamanya.dan hampir semua waktunya habis tersisa habis tak tersisa inilah contoh anak teladan patut kita contoh.. Dan sangat bertanggung jawab sekali menjaga mamanya..
Bagi saya jawaban itu sangat berarti, jawaban yang bisa membuat saya berfikir akan hidup penuh pengorbanan..
Nasihat dari beliau
Setiap orang mempunyai kewajiban dan tanggung jawab.. masing –masing dan semoga saya tetap bisa menjaga dan melakukan kewajiban dan tanggung jawab saya dan hanya satu kata untuk ibu.. aku sayang ibu..
Terimakasih kepada yuni handayani.. berkat anda saya mengerti arti pengorbanan sesungguhnya ... hidup itu butuh kerja keras dan pengorbanan maka jangan pantang menyerah .. semangat ..

Sabtu, 05 Mei 2012

Cinta Kasih Kepada Ibu


Ibu
Cinta kasihmu tak kan terganti
Tak kan lekang oleh waktu
Kasih sayang mu tiada henti
Tanpa batas untuk ku
Ibu
kau inspirasiku
Cermin bagi masa depan  bagiku
Segalanya telah kuberikan untukmu
Tiada yang tak mungkin untukmu
Ibu
Dentingan nafasmu menyelemuti hari hingga senja
Tak tersimpan setitik kelelahan di wajahmu
Tak ada sesal saat semua harus kau lalui
Langkahmu tak pernah henti
Melangkah untukku
Ibu
Kasihmu tak kunjung redah
Walau dalam lelah
Kau tetap merangkai kata bijak untukku
Mengurai senyum
Di setiap langkahku
Mendera doa
Di setiap helai nafasku
Ibu
kau mutiara di hatiku
Relung hatimu sangat indah
Hingga aku tak mampu menggapai dalamnya
Tetes air matamu menguntai
Sebuah asa untukku
Ibu
kau menegurku ketika aku salah
Engkau mengigatkanku ketika ku lupa
Engkau menghiburku ketika ku sedih
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..
Ibu
kini aku telah dewasa..
Berusaha mengejar dan meraih cita citaku
Berharap kan menjadi orang yang berguna
Demi mewujudkan dan harapan impian keluarga..
Terimakasih ibu
Engkaulah segalanya bagiku
Tanpamu aku bukanllah apa apa
Kasih sayangmu kepadaku tak kan terbalas sepajang masa

Jumat, 04 Mei 2012

My Data Base SQL


                      1. create DataBase My sql


      2 input My Sql

Rabu, 02 Mei 2012

Pandangan Hidup Orang Sunda (prosa)


Orientasi nilai budaya manusia dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial serta penelitian tentang sampai dimanakah nilai budaya itu bisa menghambat atau mendorong pembangunan nasional, dapat dilakukan dengan menggunakan konsep dasar tertentu. Konsep dasar yang dipakai adalah konsep sistem nilai budaya (cultural values), Dengan demikian, sistem nilai budaya itu juga berfungsi sebagai suatu pedoman orientasi bagi segala tindakan manusia dalam hidup.
Cara berbagai kebudayaan di dunia itu, dalam mengonsepsikan masalah tersebut bisa berbeda-beda. Meski dipahami bahwa kemungkinan untuk bervariasi itu terbatas adanya. Seperti pada masalah pertama, ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakikatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan dan karena itu harus dihindari. Kebudayaan-kebudayaan yang terpengaruh agama Budha misalnya, dapat disangka mengonsepsikan hidup itu sebagai suatu hal yang buruk. Pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju ke arah tujuan untuk bisa memadamkan hidup itu dan meremehkan segala tindakan yang hanya mengekalkan rangkaian kelahiran kembali.
Adapun kebudayaan lain memandang hidup manusia itu pada hakikatnya merupakan suatu hal yang baik. Ada pula yang memandang hidup manusia itu pada hakikatnya buruk, tetapi manusia dapat mengusahakan untuk menjadikan hidup itu suatu hal yang baik dan menggembirakan. Masalah kedua, ada kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia itu pada hakikatnya bertujuan untuk memungkinkannya hidup. Kebudayaan lain menganggap tujuan dari karya manusia itu untuk memberikan kepadanya suatu kedudukan dalam masyarakat. Ada juga kebudayaan yang menganggap karya manusia itu sebagai gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi.
Masalah ketiga, ada kebudayaan yang memandang bahwa masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam kebudayaan seperti itu, orang akan sering mengambil, dalam tindakannya, sejumlah contoh dan kejadian dalam masa lampau itu. Sebaliknya, ada pula kebudayaan yang hanya punya suatu pandangan waktu yang sempit. Manusia dari suatu kebudayaan serupa itu, tidak akan memusingkan diri dengan memikirkan masa yang lampau maupun masa yang akan datang. Mereka hidup menurut keadaan yang ada pada masa sekarang ini. Kebudayaan lain justru mementingkan pandangan yang berorientasi sejauh mungkin terhadap masa yang akan datang. Dalam kebudayaan serupa itu perencanaan hidup menjadi suatu hal yang amat penting.
Masalah keempat, ada kebudayaan yang memandang alam itu suatu hal yang begitu dahsyat sehingga manusia itu pada hakikatnya hanya bersifat menyerah, tanpa ada banyak yang dapat dilakukan. Sebaliknya ada pula kebudayaan lain yang memandang alam itu suatu hal yang bisa dilawan oleh manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukkan alam. Kebudayaan lain menganggap bahwa manusia itu hanya bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam.
Masalah kelima, ada kebudayaan yang amat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dan sesamanya. Dalam pola kelakuannya, manusia yang hidup dalam suatu kebudayaan serupa itu, akan berpedoman kepada tokoh-tokoh pemimpin, orang-orang senior, atau orang-orang atasan. Kebudayaan lain lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya.
Orang yang berada dalam kebudayaan itu akan sangat merasa bergantung kepada sesamanya dan akan upaya memelihara hubungan baik dengan tetangganya dan sesamanya merupakan suatu hal yang amat terpuji. Kebudayaan lainnya tidak membenarkan anggapan bahwa manusia harus tergantung orang lain dalam hidupnya. Kebudayaan seperti itu, yang amat mementingkan individualisme, menilai tinggi anggapan bahwa manusia itu harus berdiri sendiri dalam hidupnya dan sedapat mungkin mencapai tujuannya dengan sedikit mungkin bantuan dari orang lain .
A. Pandangan Hidup Orang Sunda
Disebutkan bahwa pandangan hidup orang Sunda itu terbagi kepada tiga bagian. Bagian pertama tecermin dalam tradisi lisan dan sastra Sunda yang berasal dari kalangan lapisan atas (elite).
Asilnya disimpulkan bahwa pandangan hidup orang Sunda itu terdiri atas: (1) manusia sebagai pribadi; (2) manusia dengan masyarakat; (3) manusia dengan alam; (4) manusia dengan Tuhan; dan (5) manusia dalam mengejar kemajuan lahir dan kepuasan batin. Penelitian ini sampai pada adanya dua pandangan, yaitu yang pertama, pandangan yang membagi manusia menjadi dua golongan ialah golongan penguasa dan golongan rakyat, sedangkan yang kedua, tidak membedakan apakah seseorang itu termasuk penguasa ataukah bukan sehingga berlaku umum.
Dari analisis terhadap bahan-bahan yang diteliti itu dapat diidentifikasikan sejumlah sifat khas yang dianggap baik dan tidak baik oleh orang Sunda. Semuanya digolongkan kepada empat kategori besar, yaitu (1) akal; (2) budi; (3) semangat; dan (4) tingkah laku.
Dalam kategori akal yang dianggap baik ialah sifat-sifat pintar, pandai, cerdas, cerdik, arif, berpengalaman luas, dan menjunjung tinggi kebenaran, sedangkan yang tidak baik adalah bodoh, banyak bingung, suka bohong, membenarkan yang bohong, pandai membohongi orang, dan terlalu benar (dalam pengertian tidak surti). Dalam kategori budi ada 31 macam sifat yang baik, antara lain jujur, suci, punya pendirian, takwa, tidak takabur, siger tengah (tidak ekstrem), bageur(orang baik), bijaksana, berjiwa kerakyatan, punya rasa malu, taat pada orang tua, punya harga diri, setia, bisa dipercaya, dll. Sementara sifat yang tidak baik antara lain, pendendam, tidak berperasaan, tidak punya rasa malu, tidak tahu berterima kasih, dan takabur.
Dalam kategori semangat, sifat yang dipandang baik ada 18 macam, antara lain punya idealisme, sabar, percaya kepada takdir, tabah, punya semangat belajar, mau berikhtiar, rajin, lebih baik mati daripada hidup hina, berani, bersifat satria, ulet, tahan godaan, khusuk dalam berdoa, sedangkan yang dianggap tidak baik, antara lain merasa tidak berdaya, menyiksa diri sendiri, pengecut, penakut, serakah, dan menyalahgunakan kedudukan.
Dalam kategori tingkah laku, sifat yang dianggap baik ada 38 macam, antara lain, sederhana, matang perhitungan, suka menolong, sopan, waspada, teliti, tahu diri, ramah, tidak licik, menepati janji, hemat, tidak banyak bicara, punya keterampilan, dan lain-lain. Sementara sifat yang tidak baik ada 59 macam, antara lain, suka menonjolkan diri, sombong, berpakaian berlebihan, malas, tidak mau berusaha, suka bertengkar, suka mencuri, dengki, menipu, licik, pencemburu, dijajah materi, cerewet, bicara sembarangan, usilan terhadap orang lain, suka menasihati orang lain, tidak menghargai orang lain, selingkuh, boros, dan lain-lain.
Peneliti pun mengidentifikasikan pandangan hidup orang Sunda tentang hubungan manusia dengan masyarakat (pergaulan antarjenis, pergaulan dalam lingkungan keluarga dalam masyarakat luas). Tentang hubungan manusia dengan alam (alam nyata, dan alam gaib) diidentifikasikan bahwa orang Sunda memandang lingkungan hidupnya bukan sebagai sesuatu yang harus ditundukkan, melainkan harus dihormati, diakrabi, dipelihara, dan dirawat. Sementara tentang manusia dengan Tuhan (menurut uga dan menurut adat istiadat) dapat diidentifikasikan bahwa meskipun sekarang umumnya memeluk agama Islam, masih banyak kepercayaan pra-Islam yang masih menjadi pegangan walaupun hasil analisis data menyimpulkan bahwa orang Sunda amat mengakui akan kekuasaan Tuhan.
Pada penelitian tersebut, pandangan hidup orang Sunda tercermin dalam kehidupan masyarakat Sunda dewasa ini.  penelitian tahap  ini dilakukan dengan mengadakan kuesioner terhadap orang Sunda di enam wilayah, yaitu 4 wilayah pedesaan (Sukabumi, Sumedang, Garut dan Tasikmalaya) dan 3 wilayah kota (Cianjur, Sumedang, Bandung). Pertanyaan yang diajukan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya berkenaan dengan pandangan orang Sunda mengenai, (1) manusia sebagai pribadi, (2) manusia dengan Tuhan; (3) manusia dengan alam; dan (4) tentang mengejar kemajuan lahir dan kepuasaan batin.
Untuk mengetahui apakah terjadi pergeseran atau tidak terhadapnya, hasil angket itu ternyata menunjukkan bahwa pada umumnya terjadi pergeseran dalam setiap aspek yang ditanyakan. Akan tetapi tidak terjadi perubahan yang besar. Pandangan hidup berkenaan dengan manusia sebagai pribadi, dan dalam hubungannya dengan Tuhan dan manusia dalam mengejar kemajuan lahir dan kepuasan batin, dapat dikatakan tetap. Perubahan terjadi pada aspek manusia dengan alam dan manusia dengan masyarakat, tetapi itu pun tidak sama dalam semua hal, tergantung wilayah dan aspeknya. Tak tampak perbedaan yang mencolok antara pandangan hidup orang Sunda dewasa ini. Dengan tetap berakar pada tradisinya, telah dan sedang mengalami pergeseran dan perubahan itu, perubahan mengarah kepada pandangan yang lebih waspada, lebih bertauhid dalam beragama, lebih realistis dalam bermasyarakat dan lebih memahami aturan alam.
B. Perguruan Tinggi Agama Islam dan Islam Sunda
Secara umum, masyarakat Jawa Barat beretnis Sunda dan mayoritasnya pemeluk agama Islam. Berdasarkan hal tersebut dapat dimunculkan sejumlah gagasan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap berkenaan dengan hubungan antara Islam sebagai agama dan Sunda sebagai etnis terbesar di Jawa Barat ini. Untuk menjelaskan hubungan itu pula, banyak aspek yang bisa diteliti.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung adalah sebuah perguruan tinggi Islam yang terletak di ibu kota Provinsi Jawa Barat. Perguruan tinggi ini, karena mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam di lingkungan masyarakat Sunda, sudah sepantasnya menyadari akan hal tersebut. Oleh karena itu, kegiatan yang didesain perguruan tinggi ini diusahakan agar memiliki nilai tambah; tidak hanya sekedar membahas masalah akademik murni.
Kegiatan yang dilakukan, diupayakan dapat menghasilkan dampak sinergi yang positif, baik dunia akademik secara intern, maupun bagi kehidupan masyarakat Sunda di Provinsi Jawa Barat ini pada umumnya. Masalah tersebut dapat diklasifikasikan, secara fakultatif, di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Seperti, untuk Fakultas Ushuluddin, dapat diungkap masalah yang berkenaan dengan konsep ketuhanan orang Sunda. Untuk Fakultas Syari‘ah, dapat diungkap masalah yang berkenaan dengan Hukum Islam dan Pranata Sosial dan lain-lain.
Sebagai contoh, bagaimana hubungan yang terjadi antara penyebaran Islam dengan pelembagaan hukum kewarisan Islam, dapat dilihat dari penelitian Cik Hasan Bisri dkk. (1992). Dengan mengambil kasus Desa di Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, yang dihuni oleh masyarakat petani (peasent society), penelitian ini menggambarkan penyebarluasan dan pelembagaan hukum kewarisan Islam, sebagai rangkaian dari dakwah Islamiah secara kultural, berlangsung hampir bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Islam di desa itu. Proses itu mengalami penyesuaian dan penyelarasan dengan kebudayaan setempat.
Kenyataan demikian terlihat dalam pola distribusi harta peninggalan (tirkah) yang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai sumun (Arab: tsumun: seperdelapan). Ia merupakan suatu pemberian dari ahli waris, terutama anak, kepada perempuan (janda) dari harta peninggalan suaminya yang meninggalkan anak atau yang tidak meninggalkan anak. Disebut pemberian, karena menurut ketentuan hukum kewarisan Islam janda itu memiliki hak warisan dari harta peninggalan suaminya.
Oleh karena sumun merupakan suatu pemberian, maka bagian harta yang diperoleh janda itu tidak ditentukan secara pasti. Sedangkan menurut hukum kewarisan Islam, ia merupakan hak janda bila muwarits meninggalkan anak (Q. S. al-Nisa’: 12). Hal ini menunjukkan bahwa antara konsep sumun yang dianut oleh sebagian masyarakat dengan tsumun(seperdelapan) sebagaimana yang dimaksud dalam al-Qur’an berbeda makna, meskipun berasal dari gagasan yang sama. Ia mengalami pencampuran dengan kaidah sosial di dalam masyarakat tersebut.
“Pencampuran” hukum kewarisan Islam dengan kaidah lokal itu tampaknya sederhana. Namun di dalamnya mengandung kerumitan, terutama jika dilihat dari perspektif antropologis dan sosiologis. Dalam perspektif ini, di balik konsep sumun, tersirat keyakinan (kesepakatan tentang benar salah), nilai (kesepakatan tentang baik atau buruk), dan kaidah (kesepakatan tentang apa yang harus dan tidak mesti dilakukan). Dan secara sosiologis tersirat tentang posisi perempuan di dalam keluarga, baik kedudukannya sebagai istri (janda) maupun kedudukannya sebagai ibu. Kedua perspektif itu tercermin dalam sistem kewarisan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Uraian di atas menunjukkan, bahwa penyebarluasan dan pelembagaan hukum kewarisan Islam itu telah berlangsung. Hal itu terbukti dengan adanya konsep sumun yang telah dikenal dan melembaga. Walau demikian, penerimaan dan penyelarasan terhadap gagasan itu terpaut dengan sistem sosial yang dianut, yaitu dengan kaidah dan struktur sosial masyarakat setempat. Hal ini menunjukkan, pola distribusi harta peninggalan mengalami keragaman. Sumun menerima unsur lain, sebagai ‘illat sehingga bersifat luwes. Ia beralih kedudukan, dari hak yang memola menjadi pemberian yang “tidak memola” .
Dari sejumlah ilustrasi di atas, terbuka peluang untuk dilakukan sejumlah penelitian terhadap aspek hukum dan pranata sosial pada masyarakat Sunda di Jawa Barat ini. Penelitian terhadap aspek-aspek lain, seperti telah disebutkan di muka, juga dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Tinggal siapa yang melakukan dan kapan penelitian itu dilakukan? Jawabannya dikembalikan kepada para peneliti, akademisi, atau intelektual yang memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap keislaman dan kesundaan itu sendiri.